Keikhlasan Ibnul
Mubarok-Rohimahulloh-Ketika Berperang Melawan Romawi
Muhammad
bin Al-Mutsanna menceritakan, Abdullah bin Sinan telah menceritakan kepada
kami, ia berkata, “Aku pernah bersama Abdullah bin Al-Mubarak dan Mu’tamar bin
Sulaiman di Tarsus (di Turki sekarang). Orang-orang berteriak, ‘Musuh, musuh’.
Ibnul Mubarak dan orang-orang lalu keluar, ketika dua kelompok sudah saling
berhadapan.
Seorang Romawi maju dan menantang perang tanding (satu lawan satu).
Maka seorang lelaki (Muslim) maju, lelaki kafir itu berhasil menerjang dan
membunuhnya. Begitulah berlangsung terus hingga ia berhasil membunuh enam orang
Muslim. Ia dengan angkuh berdiri di antara dua kubu menantang perang tanding.
Namun tak seorang pun yang melayaninya.
Tiba-tiba
Ibnul Mubarak menoleh kepadaku (diceritakan ditempat lain bahwa beliau
menggunakan penutup wajah sehingga tidak ada yang mengenalnya kecuali hanya
manusia yang disebelahnya) seraya berkata, “Wahai Fulan, kalau aku terbunuh,
lakukan ini dan ini.” Beliau lalu mengayuh tunggangannya dan menyerang lelaki
kafir itu, dan terjadilah pertarungan untuk beberapa saat, dan akhirnya beliau
berhasil membunuh orang kafir tersebut dan menantang perang tanding (orang
kafir lainnya). Seorang kafir lain maju menghadapi beliau, namun berhasil
beliau bunuh. Begitu terus berlangsung hingga beliau berhasil membunuh enam
orang kafir. Beliau terus menantang bertanding, namun sepertinya mereka jadi
penakut (dan membangkitkan kembali semangat jihad pasukan Muslim yang
sebelumnya sempat sedikit kendur).
Beliau
lantas menghentakkan tunggangannya menembus dua kubu yang berhadapan lalu
menghilang. Kami seolah-olah tidak merasakan kejadian apa-apa (karena teramat
terpananya). Tiba-tiba beliau sudah berada di sisiku seperti sebelumnya, seraya
menandaskan, “Wahai Fulan, selama aku masih hidup, jangan engkau ceritakan hal
ini kepada siapa-siapa.” (Siyar A’lam an-Nubala’ 8/408,409)
Sumber: Disalin
ulang oleh al Akh Abu Abdillah Huda dari buku “Meneladani Akhlak Generasi
Terbaik”, Abdul Aziz bin Nashir al-Julayyil & Baha’uddin bin Fatih Uqail,
Penerbit Darul Haq.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !